Lahir dari seorang ibu yang memeluk Katolik dan ayah penganut Yahudi
menjadi jalan tersendiri bagi Safiyyah Jihad Levine untuk menemukan
hidayah. Agama yang dipeluk kedua orang tuanya tidak serta-merta membuat
Levine ‘taklid’. Perbedaan agama yang dipeluk kedua orang tua
membuatnya berupaya untuk menemukan jalan yang diyakini kebenarannya.
Islam kemudian menjadi pilihannya. Levine menganggap Islam merupakan agama yang bisa menyeimbangkan perbedaan antara Katolik dan Yahudi. Selama bertahun-tahun dia pun aktif dalam dialog antariman.
Mulanya dia tertarik untuk mempelajari
cinta Yesus dalam Katolik. Namun ternyata hal itu sangat tidak bisa
diterima oleh Yahudi. Hal itu pun terus menjadi pertanyaan. Jawabannya
baru dia temukan setelah mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam.
Dia kemudian dipertemukan dengan seorang pria Muslim, yang lantas
menjadi suaminya. Buku-buku tentang Islam yang diberikan sang suami pun
dibacanya dengan lahap. Di tahun 1998 dia memutuskan untuk memeluk
Islam. Saat itu ibunya sudah meninggal. Begitu mengucap syahadat, sang
ayah lantas tidak mengakuinya sebagai anak. “Saya masuk Islam bukan
karena suami saya, tapi karena saya sendiri,” tutur dia seperti ditulis
The Daily Item.
Keputusannya untuk memeluk Islam pun lantas memutuskan hubungan
dengan ayahnya. Padahal dia menyadari bahwa sang ayah adalah ‘segalanya’
setelah ibunda Levina meninggal. “Tapi ternyata dia tidak mau lagi
memiliki saya,” ujar dia. Ini termasuk bagian dari fase sulit yang harus
dilaluinya saat mulai menikmati Islam.
Ayahnya meninggal tepat satu bulan menjelang peristiwa 11 September
2001. Saat itu dia sudah disingkirkan oleh para kerabat dan keluarganya.
Namun hal itu tidak membuatnya menyerah. Dia justru semakin yakin
dengan kebenaran Islam. Tak lama setelah mengucap syahadat, dia tak
pernah melepas hijabnya ke mana pun pergi. Dia mengaku tidak pernah
menghadapi kesulitan dengan jilbab yang dikenakannya.
Saat ini, dia menjadi salah satu ustadzah yang aktivitasnya terkait
dengan Sunbury Islamic Center. Dia sudah menjalani kesibukan tersebut
selama tiga tahun terakhir. Banyak orang bertanya tentang Islam
kepadanya. Dia pun mengaku sangat senang dengan banyaknya pertanyaan
tentang Islam yang harus dijawabnya.
Red
Sumber: The Daily Item / Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar